Fakta hotel Murah di Kota Palu

Fenomena alam Gerhana Matahari Keseluruhan (GMT 2016) yang bakal berlangsung pada hari Rabu (9/3/2016), bakal melewati enam kabupaten serta satu kota dengan sekurang-kurangnya 10 titik awasi di Propinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Di 10 titik itu, Karenanya ada fenomena alam itu, sekarang ini semua hotel serta penginapan di Kota Palu telah penuh. 

Menurut perkiraan, GMT dengan cara utuh itu bakal berjalan sepanjang 1, 5 hingga 3 menit yang berjalan mulai jam 08. 30 Wita. Berarti, lokasi yang dilalui GMT di 10 titik itu bakal gelap gulita. Ini betul-betul langka. Terkecuali di Sulawesi Tengah, momen alam yang begitu langka itu dapat juga disaksikan dengan cara utuh di Palembang, Bangka, Belitung, Palangkaraya, Balikpapan, Sampit, Ternate, Tidore, serta Halmahera. Presiden Jokowi sendiri, direncanakan bakal melihat GMT 2016 ini di Belitung, Propinsi Babel. 

Hadapi momen langka itu, pemerintah propinsi Sulteng telah lakukan beragam persiapan diantaranya mengatur sarana serta prasarana untuk menyimpan hadirnya orang-orang lokal ataupun luar daerah. Gubernur Sulteng Longki Djanggola membidik 5. 000 wisatawan mancanegara (wisman) bakal melihat GMT di 10 titik itu. "Saat ini, telah 3. 000 turis asing yang menyebutkan siap melihat gerhana matahari keseluruhan di daerah ini, " kata Longki pada rapat koordinasi nasional (Rakornas) Unit Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta Unit Perlindungan Mayarakat (Sat Linmas) se-Indonesia di Palu. 

Karenanya kata Longki, beragam pembenahan telah dikerjakan. Pemprov Sulteng, bikin monument GMT di anjungan Nusantara, Pantai Talise, Teluk Palu. Wakil Presiden Yusuf Saat direncanakan resmikan monumen itu. 

Pihak swasta akan memakai momentum langka itu. Umpamanya Hasan Bahasuan Instite (HBI) Palu mengadakan aktivitas seni serta budaya dan sediakan tempat strategis untuk penilaian GMT di lokasi puncak Desa Ngatabaru, Kabupaten Sigi, sepanjang lima hari, dari tanggal 7 hingga 11 Maret 2016. 

Camping Ground 

Terkecuali hotel serta tempat penginapan, Pemerintah Palu juga sediakan camping ground yang disediakan di Bukit Ngatabaru untuk menghadapi lonjakan Turis yang tentu berlangsung. "Kami sediakan camping ground di Bukit Ngatabaru. Terkecuali antisipasi lonjakan turis, ini dapat ditujukan untuk turis yang menginginkan dekat dengan alam, " kata Kadispar Propinsi Sulawesi Tengah, Siti Etika Mardjanu, Sabtu (5/3/2016). 

Ia memberikan, sekarang ini persiapan untuk camping ground yang di bangun diatas tanah sekitaran 800 hektar itu telah nyaris rampung ditangani. Untuk berbahan sendiri, diambil yang nyaman serta tahan air. Hal semacam ini dikerjakan sebagai antisipasi bila berlangsung hujan. "Tinggal finishing serta merapihkan saja, sekitaran 90 persenan. Berbahan dari jerami, bambu serta kertas tisu yang memiliki bahan anti air, " terangnya. penginapan murah di darajat Garut

Siti memberikan, tidak cuma nyaman beberapa turis juga di camping ground ini dapat lihat Gerhana Matahari Keseluruhan lebih terang lantaran tempatnya yang tinggi serta cukup curam.